Minggu, 18 Desember 2011

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

A.    PENGERTIAN
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dimana pengertiannya sebagai:
1.      Infeksi
Adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2.      Saluran pernafasan
Adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
2.      Infeksi Akut
Adalah Infeksi yang langsung sampai dengan 14 hari. batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
Jadi, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh masuknya kuman mikroorganisme (bakteri dan virus) kedalam organ saluran pernafasan yang berlangsung selama 14 hari.
ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup membahayakan. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa.
Kejadian psenyakit batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3 sampai 6 kali per tahun, yang berarti seorang balita rata-rata mendapat serangan batuk pilek sebanyak 3 sampai 6 kali setahun.. 40 % - 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % - 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.

B.     PENYEBAB ISPA
ISPA dapat ditularkan  melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.
Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin. Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene.
 Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik.

C.    TANDA DAN GEJALA ANAK TERSERANG ISPA
1.       Pada sistem pernafasan adalah: napas tak teratur dan cepat, retraksi/ tertariknya kulit kedalam dinding dada, napas cuping hidung/napas dimana hidungnya tidak lobang, sesak kebiruan, suara napas lemah atau hilang, suara nafas seperti ada cairannya sehingga terdengar keras
2.       Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat atau lemah, hipertensi, hipotensi dan gagal jantung.
3.       Pada sistem syaraf adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, kejang dan coma.
4.       Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.

D.    TANDA BAHAYA ANAK HARUS DIBAWA KE PUSAT PELAYANAN KESEHATAN
1.      Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah:
-          tidak bisa minum,
-          kejang, kesadaran menurun,
-          stridor dan gizi buruk.
2.      Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah:
-          Kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya):
-          kejang,
-          kesadaran menurun,
-          mendengkur,
-          mengi,
-          demam
-          dingin
Bila terdapat salah satu tanda di atas, maka anak harus segera dibawa ke petugas atau sarana kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

E.     AKIBAT LANJUT ISPA
1.      Mudah terserang penyakit
2.      Dapat timbul kejang sehingga anak menjadi lemah, bodoh, dan bisa meninggal
3.      Dapat menular pada anggota keluarga lain
4.      Peradangan pada hidung atau sinusitis
5.      Infeksi dalam telinga


F.     PENANGANAN ISPA
1.      Mengatasi panas
Demam untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es). Lokasi pengompresan pada anak demam bisa dilakukan pada dahi, leher, ketiak, abdomen dan lipatan paha. Namun apabila demam terjadi pada bayi dibawah 2 bulan harus segera dirujuk.
2.      Mengatasi batuk.
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis 1/2 sendok teh dicampur dengan kecap atau madu 1/2 sendok the diberikan tiga kali sehari
3.      Pemberian makanan.
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah.Pemberian ASI pada bayi yang menyusui tetap diteruskan.
4.      Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya.Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita.
5.      Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan. Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang.

G.    PENCEGAHAN ISPA
1.       Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan modal utama
-          Menjaga kebersihan perorangan
-          Memperhatikan kebersihan lingkungan, apalagi pada saat musim hujan peluang penyebaran penyakit akan lebih besar.
-          Bukalah jendela setiap hari agar udara segar dapat masuk ke dalam kamar.
-          Jaga kebersihan tempat tidur anak, ganti seprei dan jemur kasur seminggu sekali.
2.       Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
3.       Memberikan gizi yang cukup pada anak
-          Menyusui anak sampai usia dua tahun karena ASI adalah makanan yang paling baik untuk bayi.
-          Berikan anak makanan padat sesuai kebutuhannya.
-          Bayi dan balita hendaknya secara teratur ditimbang untuk mengetahui apakah beratnya sesuai dengan umurnya dan perlu diperiksa apakah ada penyakit yang menghambat pertumbuhan
4.       Melakukan imunisasi dasar yang lengkap untuk menambah kekebalan tubuh pada anak.
5.       Mengurangi kontak dengan penderita ISPA.
6.       Segera ke sarana kesehatan apabila memiliki gejala-gejala ISPA.

Depkes RI. 2000. Pedoman Program Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan  Akut
Untuk Penanggulangan Pnemonia Pada Balita. Jakarta: Depkes RI

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1985. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta:
FKUI.

Puhiadi. 1992. Bayiku Sayang. Jakarta: FKUI.
Yusri. 2011. Pencegahan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut. From: http://turunberatbadan.com/1683/pencegahan-ispa-infeksi-saluran-pernapasan-akut/, diakses tanggal 18 Desember 2011

Bagi yang ingin melihat contoh SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) mengenai INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT silahkan klik disini yaaa ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar